afhyd pratama

22 Desember untuk ibuku

Di tengah heningnya malam
udara dingin sejuk merasuk qalbu
Bulan bersinar walau hanya setitik
Kian lama kian redup 
Bersembunyi di balik tebalnya awan
Terlintas bayang perempuan 
Yang telah lama meninggalkanku
Rasa rindu kian menyayat hati
Dan pertanyaan itu muncul
Kenapa begitu cepat dia pergi TUHAN ?
Aku masih butuh belaian kasih sayang dan bimbingan
Seperti kebanyakan orang
Hanya jutaan peristiwa dan foto yang ku kenang
Tersimpan rapi di dalam bekunya hati
Mencoba untuk menahan air mata
Hanya untaian do’a yang senantiasa ku panjatkan
Semoga engkau damai dalam peristirahatanmu IBU….