afhyd pratama

Catatan perjalanan menuju puncak bawakaraeng

       Sebelumnya saya dan beberapa teman disibukkan dengan rutinitas di kampus,tapi pada hari rabu tanggal 5 juni 2013 terbersit niat untuk mendaki gunung bawakaraeng dengan ketinggian 2830 Mdpl yang terletak di daerah malino,gowa sulawesi selatan.akhirnya semua sepakat untuk berangkat pada hari jum'at 7 juni 2013,tapi sebelumnya terlebih dahulu harus mempersiapkan beberapa perlengkapan kelompok maupun perlengkapan pribadi.pukul 15 : 30 WITA saya dan beserta 5 teman berangkat dari tempat biasa kami berkumpul yang terletak di BTN Saumata Indah dengan di iringi rintik hujan sepanjang perjalanan sampai di desa lembanna kaki gunung bawakaraeng dimana desa inilah di mulai perjalanan untuk mencapai puncak gunung bawakaraeng.karena sampai di desa lembanna pada malam hari maka di putuskan untuk melakukan perjalanan pada besok harinya.kami menginap di salah satu rumah warga yang bernama tata rasi yang sekaligus penolong di gunung bawakaraeng.di rumah ini kami bercengkrama dengan beberapa pendaki lainnya yang juga akan melakukan perjalanannya besok.

Setelah sarapan dan memakai pakaian lapangan tanggal 8 juni tepat pukul 9 pagi perjalanan di mulai tapi sebelumnya berdoa dulu untuk keselamatan bersama,perjalanan di awali dengan melewati pintu rimba,jalan setapak,hutan pinus,tanjakan yang panjang untuk sampai di pos 1 yang mempunyai jarak tempuh kurang lebih 45 menit.Dari pos 1 menuju pos 2 perjalanan memakan waktu kurang lebih 30 menit dengan melewati hutan yang lebat dan pohon - pohon yang tumbang akibat kebakaran beberapa tahun lalu,di pos 2 kita akan menemukan sungai kecil dan tempat camp yang cukup strategis.pos 2 ke pos 3 ini merupakan rute yang paling pendek karena hanya di perlukan waktu 10 menit untuk sampai di pos 3.Konon ceritanya pada tahun 1980an di pos 3 ada seorang pendaki wanita yang bernama noni mati bunuh diri dengan menggantungkan dirinya di salah satu pohon besar,dari pos 3 harus melewati vegetasi hutan tertutup untuk mencapai pos 4. 
Istrahat sejenak perjalanan pos 4 ke pos 5
Kemudian dari pos 4  menuju pos 5 memakan waktu 1 jam perjalanan, juga harus melewati vegetasi hutan tertutup.setelah sampai di pos 5 kami memutuskan untuk beristrahat sejenak dan memasak untuk santapan makan siang,di pos 5 ini terdapat sumber air.di pos ini juga sering di gunakan oleh banyak pendaki untuk camp sebelum melanjutkan perjalanan ke puncak.
istrahat dan makan siang di pos 5

Setelah cukup lama beristirahat dan perut juga sudah merasa kenyang maka saatnya melanjutkan perjalanan,dari pos 5 ke pos 6 memerlukan waktu 1 jam lebih karena track yang di lewati cukup sulit,tanjakan berbatu dan hutan yang habis terbakar menemani langkah kakiku menuju ke pos 6.selain tanjakan berbatu,saya juga menemukan 2 batu nisan yang berada di sekitar jalur atas nama iccank dan awy mahasiswa geologi universitas hasanuddin yang meninggal karena badai.selanjutnya dari pos 6 ke pos 7 melewati tanjakan terjal dan vegetasi hutan tertutup yang memerlukan waktu 1 jam perjalanan untuk sampai di puncak 1 bawakaraeng disana saya di sambut dengan kabut tipis dan suhu udara yang dingin karena berada pada ketinggian 2710 Mdpl.
Puncak 1 bawakaraeng pos 7
30 Menit waktu istrahat untuk minum air dan menghabiskan beberapa batang rokok langsung saja bergegas melanjutkan perjalanan karena hari sudah mau gelap,ternyata jalur dari pos 7 ke pos 8 merupakan jalur terpanjang dan tersulit harus melewati turunan yang terjal dan licin,beberapa akar tohon yang tajam di pertengahan perjalanan terdapat juga vegetasi hutan tertutup dan tanjakan yang terjal.setalah hampir 2 jam perjalanan dengan rasa bosan dan pertanyaan yang timbul dari dalam hati "kapan sampai di pos 8 ?". tak lama kemudian sampai juga di pos 8 dan pos ini merupakan sumber air yang terindah di jalur pendakian bawakaraeng.saya beserta teman-teman singgah sejenak untuk menikmati makan malam di bebatuan samping air yang mengalir,makan malam kali ini terasa nikmat karena bisa berbagi dan makan bersama dengan pendaki lainnya.pukul 19:30 Wita perjalanan kembali di lanjutkan ke pos 9 dengan track yang di lewati tanjakan yang cukup panjang di sertai vegetasi hutan tertutup.pos 9 juga merupakan tempat yang strategis untuk camp karena terdapat sumber air,maka kami memutuskan untuk camp disana.tenda sudah terpasang beberapa dari kami sudah terlelap tidur tetapi saya terlebih dahulu menikmati segelas kopi dan sebatang rokok sebelum memutuskan untuk tidur.


sunrise dari pos 9
Tak terasa matahari sudah mulai terbit penanda pagi sudah tiba,pemandangan alam yang indah terlihat di sekitar tempat camp memaksa saya untuk cepat-cepat mencapai puncak tapi sebelumnya sarapan dulu karena di butuhkan tenaga extra untuk sampai puncak.semua barang-barang disimpan di dalam tenda hanya peralatan yang di butuhkan saja yang di bawa karena melihat track yang lewati adalah tanjakan berbatu yang terjal dan hamparan bunga edelweis (bunga abadi) yang di temui perjalanan.



foto perjalanan dari pos 9 ke pos 10
setelah melewati tanjakan yang terjal dan berbelok-belok maka sampailah di pos 10 yang menjadi pos terakhir sebelum mencapai puncak.di pos ini juga sering di gunakan oleh banyak pendaki untuk di jadikan sebagai tempat camp,selain jaraknya yang dekat dari puncak terdapat sumber air yang dinamakan "kubangan".trianggulasi puncak bawakaraeng sudah di depan mata karena jarak dari pos 10 hanya kurang lebih 100 meter perjalanan ke atas.



Kabut tipis yang di sertai dengan udara yang dingin, dan rasa lelah terus menghampiri namun hal tersebut yang menjadi penyemangat untuk tetap berjalan menggapai puncak.setelah ribuan langkah kaki melangkah akhirnya saya sampai dan berdiri puncak gunung bawakaraeng,sungguh luar biasa indah pemandangan dari atas sana tak lupa juga saya panjatkan rasa syukur kepada Allah swt yang telah menciptakan alam semesta dan seisinya.





"mendaki melintas bukit berjalan letih menahan berat beban bertahan di dalam dingin" dewa 19-mahameru











0 komentar:

Posting Komentar